Judul Buku : Al-Hikmah
Fi Makhluqatillah
Pengarang : Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali
Halaman : 131
Peresensi : Abdurrofik
Manusia sebagai makhluk yang telah diberikan anugrah untuk
berfikir, sangat disayangkan jika melewatkan berpikir hal kecil di sekitarnya.
Bahkan, terkadang manusia hanya sebagai pelaku komsumtif terhadap ciptaan tuhan
lainya. Tanpa merenung dan berpikir bahwa di dalamnya terkandung hikmah dan
kenikmatan yang patut disyukuri. Lebih dari pada itu, ciptaan Tuhan yang hampir
setiap detik kita nikmati juga sebenarnya dapat menambahkan keimanan, jika
senantiasa direnungkan dan diresapi.
Karya Al-Ghazali yang berjudul Al-Hikmah Fi Makhluqotillah
ini dapat mengajak pembacanya menyadari dan merenung tentang hikmah dibalik
ciptaan-ciptaan Tuhan. Karya Al-Ghazali yang terdiri dari 131 halaman ini,
mengupas segala hikmah diciptakannya makhluk-makhluk Tuhan seperti Langit,
Matahari, Bulan, Bintang, Udara, Bumi, Api, Manusia, Burung dan Hewan Melata
lainnya.
Sebelum mengupas lebih jauh masalah hikmah penciptaan
makhluk, dalam pendahuluannya, Al-Ghazali menjelaskan betapa pentingnya seorang
yang telah diberikan akal untuk senantiasa berpikir. Bahkan, ia juga
menjelaskan dengan perenungan semacam ini juga dapat mengantarkan seorang pada
level al-Ma’rifah Billah (Mengetahui Allah secara nyata).
Sebagaimana ciri khas Al-Ghazali, yang selalu menganalogikan
sebuah pernyataan dengan kejadian sekitar, dengan tujuan agar mudah dipahami, dalam
karya ini juga tidak ketinggalan. Ia meyebutkan bahwa ketika kita berpikir
tentang alam ini, maka ibarat seperti bangunan yang mana salah satu komponennya
saling membutuhkan. Langit terhampar di atas, seperti atap rumah. Bumi seperti lantainya. Bintang ibarat lampu
yang dapat menerangi ruangan. Sementara menusia seperti pemilik rumahnya.
Dalam sub bab selanjutnya, Al-Ghazali menejelaskan hikmah
diciptakannya matahari. Ia menjelaskan bahwa seandainya tidak ada matahari
tentu siklus kehidupan manusia baik dalam ranah dunia maupun agama tidak akan
terjadi. Bagaimana tidak, dengan matahari seorang dapat menikmati indahnya
cahaya, melihat warna disekitarnya, dan tentu juga akan sulit manusia akan menjalani
kehidupan dengan tanpa bantuan matahari. Belum lagi untuk tumbuhan, kita tahu
bahwa setiap tumbuhan butuh cahaya ultraviolet untuk berfotosistesis. Dan
cahaya itu tidak lain adalah cahaya matahari.
Dalam sub-sub bab selanjutnya, secara terperinci Al-Ghazali
menjelaskan hikmah penciptaan makhluk tuhan seperti bintang, bulan, udara,
manusia, bumi, api, hewan mamalia, bahkan sampai pada hewan kecil seperti semut
pun tidak ketinggalan diuraikan. Yang pada intinya adalah bahwa sebagai mana
Allah telah menyinggung dalam Al-Qur’an, tidak ada satupun makhluk yang
diciptakan dengan sia-sia.
Dengan demikian, karya Al-Ghazali ini dapat mengantarkan
kepada pembacanya untuk senantiasa bertafakkur dan merenung tentang
keagungan ciptahan Tuhan. Sehingga, jika kita arahkan pada pendidikan umum yang
ada saat ini, seperti pelajaran biologi yang menjelaskan berbagai macam
tumbuhan baik dikotil maupun yang monokotil, dan juga menjelaskan organ tubuh
manusia yang terdiri dari berbagai macam sel. Pelajaran geografi yangmenjelaskan
berbagai macam unsur bumi serta iklim di dalamnya. Pelajaran fisika yang
menjelaskan kandungan dan berat suata benda disekitar serta komponen antariksa
dan pelajaran umum lain yang mengupas tentang kehidupan dunia jika dikaitkan
dengan ilmu agama maka tentu juga akan menanbahkan keimanan. Dan bukan hal yang
mustahil, jika pelajaran umum juga dapat dijadikan pelantara seorang untuk
mencapai derajat Ma’rifat Billah.
aku punya kitabnya
ReplyDeletehehe,, mantap gus. Berarti lansung meluncur ke Galeri Kitab Kuning geh?
Delete